TERLUPAKAN
Aku masih ingat saat dimana kita memainkan jemari kita hanya sekedar berbagi apa yang kita katakan lewat sebuah sms.
Mengingat?
Entahlah namun ketika mulai menulis ini, semua imajinasiku tentang sesuatu yang tlah berlalu, membuatku tersadar bahwa hidup selucu ini.
Dulu kita meski terhalang jarak yang sangat jauh namun terasa dekat namun kini saat jarak kita tidak lebih dari 5 cm kita bagaikan tak mampu saling berkata.
"Hai"
Adalah satu kata yang seharusnya terucap dari mulutku, namun entah mengapa bibirku tak mampu untuk mengucapkan satu kata pun.
Seseorang yang dulu sering menikmati indahnya bintang meski ditempat yang berbeda namun tetap kita berada dibawah langit sama.
Namun itu dulu, sebelum waktu merubah semuanya.
Ya mungkin waktu yang merubah keadaan atau memang benar kata orang-orang bahwa seiring berjalannya waktu manusia akan mengalami perubahan bukan hanya sekedar fisik namun lebih dari itu.
Saat itu, ia tepat berada didepanku tak lebih dari 5 cm, namun mengapa aku tak pernah mampu berkata satu kata pun padahal dulu kita selalu menghabiskan waktu senggang bersama tanpa pernah berfikir untuk mengakhirinya.
Benar.
Kamu pun mungkin merasakan apa yang aku rasakan, mengapa kita tak bisa seperti dulu?
Waktu merubah kita menjadi bintang dan senja keduanya tak akan pernah bersatu diwaktu yang sama.
Saat itu aku hanya mampu berjalan menjauh darinya tanpa pernah mampu berkata sepatah kata pun, hanya mampu saling bertatap mata namun matanya seakan berkata bahwa sudah saatnya kita pergi.
Mata yang teduh itu menyadarkanku bahwa kita adalah sesuatu yang telah usang dan seharusnya kita mengganti yang telah usang itu.
Terimakasih Tuhan Dia Begitu Indah dan Terimakasih Terlahir Diwaktu Yang Sama
To Be Continue